Semangat. Satu kata penuh makna. Satu
kata yang dapat mengusir rasa malas dalam jiwa dan raga ini. Semangat itu
layaknya pegunungan, ada kalanya naik dan ada kalanya turun. Semangat itu harus
selalu dibangkitkan, kalau perlu, terpatri dalam setiap insan. Ada sedikit
cerita tentang semangat selama
perjalanan hidupku.
Sekarang, kita ganti gaya bahasanya
ya.
Selama
gue hidup, ada moment dimana rasa semangat itu tinggi banget, mislanya pas mau
menjelang UN dan SBMPTN, rasa semangat belajar itu seakan-akan ga pernah turun.
Setelah dipikir-pikir mungkin salah satu penyebabnya itu adalah lingkungan
sekitar. Semangat belajar itu hadir karena lingkungan sekitar gue juga pada
semangat belajar. Beruntung gue berada di lingkungan seperti itu. Mungkin kalo
lingkungan sekitar gue pada males belajar, gue juga ga akan belajar kali ya,
dan gabakal masuk UI. Hehe. Terus juga jadi keinget moment pas jamannya OSN,
belajar siang-malem, baca campbell, latihan soal sampe muntah-muntah (wkwk
lebay sih), dan sekarang setelah gue renungkan kembali, dulu gue ambis banget
ya belajarnya. Lagi-lagi ini karena lingkungan yang memaksa gue untuk belajar.
Selain itu, ada beberapa moment juga ketika semangat berwirausaha alias entrepreneurship gue tinggi banget,
apa-apa bisnis mulu, sampe pada akhirnya gue capek sendiri wkwk. Terus juga
moment dimana gue lagi semangat banget buat nge-blog kaya sekarang dan gatau sampe kapan gue akan bersemangat nge-blog kaya gini. Intinya gue memahami
bahwa lingkungan sekitar lah yang memberikan energi dan suntikan semangat buat
diri gue. Ketika gue berada di lingkungan para pedagang alias enterpreneur, gue pasti pengen ikutan
nge-bisnis. Ketika gue deket sama orang yang hobinya baca dan nulis, pasti gue
ikutan juga. Ketika gue deket sama orang yang ngambis, gue juga bakalan ikutan
ambis, ketika gue deketan sama anak hedon, pasti gue juga ikutan hedon wkwkw.
Kalo menurut ilmu psikologi, kalo kita mendapatkan energi dari luar diri kita,
kita digolongkan orang yang ekstrovert. Meskipun gue juga gatau se-ekstrovert
apa gue, soalnya kadang gue pun senang dengan kesunyian dan menyendiri hehe.
Oke. Back to the topic.
Gaya bahasanya gue ubah lagi yah.
Setelah dipahami dan diselidiki,
sumber semangat itu ada dua, yaitu dari lingkungan sekitar dan dari diri
sendiri. Menurut pandangan pribadi, berteman dengan orang yang bersemangat itu sangat
menguntungkan, akan ada seseorang yang menyemangati kita ketika semangat kita
turun, akan ada yang selalu memotivasi kita ketika motivasi kita hilang. Akan
tetapi, semua itu kembali kembal ke setiap individu, akankah rasa semangat itu
dibangkitkan atau hanya sekedar kata-kata saja? Semoga kita, aku dan kamu,
senantiasa bersemangat dalam segala hal kebaikan, baik untuk diri pribadi
maupun untuk orang-orang disekitar kita. Semangat!
Also my favorite word <3
BalasHapusSEMANGAT terus bu ketang q :))