Senin, 04 Juli 2016

Perkenalan dari Seseorang yang Menuliskan Coretan

Assalamualaikum wr wb
            Sesungguhnya ini bukanlah tulisan pertamaku, telah ada beberapa tulisan sebelumnya yang telah aku publikasikan namun pada akhirnya aku putuskan untuk dihapus. Cerita ini akan kita mulai dari awal. Niat yang telah membulat dalam hatiku saat ini adalah ingin bercerita melalui tulisan ini, mungkin bukan cerita yang penting bagimu, tetapi, ambillah hikmah disetiap kejadian yang aku ceritakan disini. Kita akan mulai dengan mengenal siapa diriku.
Dhita Mutiara Nabella adalah nama yang telah orangtua berikan untukku. Dilahirkan di suatu kota di Jawa Barat pada tanggal 4 Agustus tahun 1997. Saat aku menuliskan ini, usiaku hampir menginjak 19 tahun. Terlalu tua untuk dianggap remaja, pun terlalu muda untuk dianggap dewasa. Pada hari ke-40 aku dilahirkan, aku dibawa oleh keluargaku ke Jakarta. Tinggal disuatu kota yang padat penduduk dengan segudang aktivitas didalamnya membuatku terbiasa untuk bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Disini keluargaku mengontrak disuatu rumah dan kami menempati lantai dua rumah tersebut. Sederhana, namun aku selalu merasakan kehangatan dan kebahagiaan didalamnya. Bapak adalah seorang guru PNS disuatu sekolah negeri di Jakarta, sedangkan mamah adalah ibu rumah tangga yang luar biasa hebatnya. Saat aku tinggal di Jakarta, mamah berjulan segala macam makanan dan minuman anak-anak. Disinilah aku mulai belajar berdagang. Enterpreneurship kalau bahasa kerennya sekarang. Tidak jarang makanan dan minuman habis oleh anak-anaknya sendiri. Meskipun demikian, diusia sekitar 5 tahun, aku sudah bisa melayani pembeli yang datang. Beranjak naik ke kelas 3 SD, keluargaku pindah ke suatu kota, yang sekarang banyak orang bilang kota tersebut berada di luar planet. Ya, pasti kamu bisa menebaknya, bukan? Alhamdulillah, atas rezeki yang telah Allah berikan kepada keluargaku, akhirnya kita bisa memiliki rumah sendiri. Tidak lagi mengontrak. Dengan berpindahnya rumah, maka akupun pindah sekolah ke sebuah sekolah negeri tidak jauh dari rumahku. Disini mamah tidak lagi berjualan, sehingga tidak ada lagi aktivitas jual-beli seperti di Jakarta. Bapak tetaplah seorang guru PNS yang mengajar di Jakarta, sehingga setiap harinya harus menempuh Bekasi-Jakarta untuk berjuang mencari nafkah bagi keluarga, termasuk untukku. Dahulu sebelum keluarga kita memiliki kendaraan pribadi, bapak harus berangkat pagi-pagi dan naik angkutan umum menuju tempat beliau mengajar. Hari terus berlalu, karena mamah sudah tidak lagi berjualan, maka mamah menyibukkan dirinya untuk mengikuti berbagai macam majelis ilmu. Menuntut ilmu merupakan hal wajib baginya- pun bagi kita semua. Kata mamah, tidak ada kata terlambat untuk menuntut ilmu. Hingga pada akhirnya, mamah melanjutkan pendidikannya yang sempat terhenti. Dengan semangat juang menuntut ilmu yang tinggi, mamah menyelesaikan S1 Agama Islam di suatu Sekolah Tinggi tidak jauh dari rumah. Seiring berjalannya waktu, bapak tidak lagi harus menaiki angkutan umum untuk pergi bekerja, akhirnya keluarga kita secara perlahahan memiliki kendaraan pribadi. Ohya, aku memiliki seorang kakak laki-laki yang berjarak lima tahun dariku. Aku tidak akan bercerita banyak tentang kakak ku, karena akupun tidak terlalu banyak tahu tentang dia. Tahun demi tahun terlewati. Sekarang, aku adalah seorang mahasiswa disuatu perguruan tinggi negeri di Depok jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Seorang mahasiswi yang akan menginjak semester tiga, yang kata kebanyakan orang adalah semester dimana IP akan terjun payung.
Kembali bercerita tentang diriku. Sebagai seorang anak bungsu, aku terbiasa untuk dimanjakan, tidak pernah sekalipun orangtua memarahiku, apalagi membentakku. Orang tuaku memberikan kepercayaan kepadaku untuk segala aktivitas yang aku lakukan, yang penting itu adalah aktivitas positif dan bermanfaat. Sejak SD aku telah dipercaya untuk menjadi Ketua Kelas, beranjak SMP aku diamanahkan sebagai Ketua OSIS sekaligus Ketua Pramuka Putri melalui pemilihan umum, berlanjut ke SMA, aku diamanahkan menjadi Sekretaris Umum OSIS, dan sekarang kembali memikul amanah sebagai Ketua Angkatan Biologi 2015. Sejak SMP aku merasa bahwa berorganisasi itu seru, banyak hal yang aku dapatkan yang sebelumnya tidak pernah aku dapatkan di bangku kelas. Bagiku, berorganisasi itu sangat menarik untuk mengisi waktu kosong setelah jam pelajaran selesai. Sampai saat inipun aku masih mengikuti berbagai organisasi di kampus. Tidak ada beban bagiku untuk mengikutinya, hanya saja terkadang aku harus merelakan banyak waktu untuknya sehingga waktu istirahatku sedikit terambil. Ya demikianlah sedikit cerita latarbelakang seorang Dhita Mutiara Nabella. Maafkan ya kalau terdapat kata-kata yang salah dan tidak berkenan. Terimakasih telah membaca coretan ini.


Kuningan, 4 Juli 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar