Senin, 04 Juli 2016

Sebaik-baiknya Manusia

Apabila melihat kembali sejarah keluargaku, aku dilahirkan dilingkungan per”guru”an. Bapakku adalah anak ke delapan dari delapan bersaudara, dan semua saudaranya berprofesi sebagai guru. Pun nenek dan kakekku adalah seorang guru. Begitu juga adik dari mamahku, yang merupakan tanteku (aku biasa memanggilnya bibi) yang merupakan seorang guru. Mamahku juga seorang guru, guru mengaji. Pekerjaan yang sangat mulia. Sebelumnya telah aku ceritakan bahwa mamah merupakan ibu rumah tangga yang hebat, bukan? Mamah menyelesaikan S1nya bukan untuk sebuah gelar, tetapi mamah haus akan ilmu agama. Mamah menuntut ilmu kemanapun, hingga pada akhirnya membagikan ilmu tersebut kepada orang-orang sekitarnya. Mamah itu guru TPA, guru ngaji ibu-ibu, koki yang handal, dan ibu rumah tangga yang sangat aku banggakan. Rasa semangat belajar yang aku miliki hingga sekarang semuanya bermula dari apa yang telah mamah contohkan kepadaku. Begitu juga semangat untuk menyampaikan ilmu kepada sekitar. Entah kenapa, aku menjadi sulit untuk menggambarkannya, karena ada begitu banyak cerita yang sangat menginspirasi dari seorang mamah.  Dahulu ketika aku kecil, aku dan kakakku setiap malam minggu selalu diceritakan oleh mamah tentang cerita-cerita Islami dan mengambil hikmah disetiap cerita yang disampaikan. Disinilah mamah menanamkan nilai-nilai Islam kepada anak-anaknya. Sejak kecil mamah mengajarkan kepadaku untuk selalu menyibukkan diri dengan berbagai kegiatan. Mamah juga selalu mengizinkan anak perempuannya untuk menginap di sekolah apabila ada kegiatan yang memang diharuskan menginap sejak SD. Sepertinya mamah memang sangat percaya kepadaku. Sehingga pada akhirnya, aku menyadari untuk menjaga kepercayaan mamah seutuhnya. Mamah lah yang selalu memberikanku semangat untuk berorganisasi, mamah lah yang pertama kali senang apabila mendengar aku mengikuti organisasi ini dan itu, mamah lah yang pertama kali mendukungku untuk memperlancar bahasa inggrisku, mamahlah yang pertama kali mengajarkanku akan semua hal. Dari semua hal, pada intinya mamah mengajarkan untuk tetap menjadi orang baik, dan sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak manfaatnya untuk sekitar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar