Apabila
melihat kembali sejarah keluargaku, aku dilahirkan dilingkungan per”guru”an.
Bapakku adalah anak ke delapan dari delapan bersaudara, dan semua saudaranya
berprofesi sebagai guru. Pun nenek dan kakekku adalah seorang guru. Begitu juga
adik dari mamahku, yang merupakan tanteku (aku biasa memanggilnya bibi) yang
merupakan seorang guru. Mamahku juga seorang guru, guru mengaji. Pekerjaan yang
sangat mulia. Sebelumnya telah aku ceritakan bahwa mamah merupakan ibu rumah
tangga yang hebat, bukan? Mamah menyelesaikan S1nya bukan untuk sebuah gelar,
tetapi mamah haus akan ilmu agama. Mamah menuntut ilmu kemanapun, hingga pada
akhirnya membagikan ilmu tersebut kepada orang-orang sekitarnya. Mamah itu guru
TPA, guru ngaji ibu-ibu, koki yang handal, dan ibu rumah tangga yang sangat aku
banggakan. Rasa semangat belajar yang aku miliki hingga sekarang semuanya
bermula dari apa yang telah mamah contohkan kepadaku. Begitu juga semangat
untuk menyampaikan ilmu kepada sekitar. Entah kenapa, aku menjadi sulit untuk
menggambarkannya, karena ada begitu banyak cerita yang sangat menginspirasi
dari seorang mamah. Dahulu ketika aku
kecil, aku dan kakakku setiap malam minggu selalu diceritakan oleh mamah
tentang cerita-cerita Islami dan mengambil hikmah disetiap cerita yang disampaikan.
Disinilah mamah menanamkan nilai-nilai Islam kepada anak-anaknya. Sejak kecil
mamah mengajarkan kepadaku untuk selalu menyibukkan diri dengan berbagai
kegiatan. Mamah juga selalu mengizinkan anak perempuannya untuk menginap di
sekolah apabila ada kegiatan yang memang diharuskan menginap sejak SD.
Sepertinya mamah memang sangat percaya kepadaku. Sehingga pada akhirnya, aku
menyadari untuk menjaga kepercayaan mamah seutuhnya. Mamah lah yang selalu
memberikanku semangat untuk berorganisasi, mamah lah yang pertama kali senang
apabila mendengar aku mengikuti organisasi ini dan itu, mamah lah yang pertama
kali mendukungku untuk memperlancar bahasa inggrisku, mamahlah yang pertama
kali mengajarkanku akan semua hal. Dari semua hal, pada intinya mamah mengajarkan untuk tetap menjadi orang
baik, dan sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak manfaatnya untuk
sekitar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar