Hai
kamu, yang sedang membaca blog ini. Tulisan kali ini, aku tulis dikhususkan
untuk kamu para pembaca setiaku (tetap setia yaa baca blog ini, maksa, wkwk).
Mungkin kalau kalian pernah baca semua tulisan yang gue tulis disini, kalian
bakal ‘ngeh’ kalau gue menggunkan kata ganti: aku, gue, dan kita. Sebenernya
ngga cuma di blog ini aja, gue menggunakan kata ganti itu, pun dalam kehidupan
sehari-hari juga suka ganti-ganti ngomongnya, kadang gue, kadang aku, kadang
kita. Seinget gue, waktu pas SD, gue
lebih seneng menggunakan kata ganti dengan menyebut nama gue sendiri. Misalnya
ada yang nanya, ”Woy, ini tas siapa?”. Terus gue jawab, “Itu tas Dhita.”
Beranjak SMP, lebih sering menggunakan kata ganti “gue-elu”. Ketika SMA, jadi
lebih seneng ngomong “aku-kamu” , lagi-lagi ini terpengaruh lingkungan juga
sih. Gue ngomong aku-kamu ngga cuma ke cewe doang, bahkan ke cowok juga
aku-kamu, meskipun engga ke semua cowok juga sih, paling ke beberapa cowok aja.
Nah,
dalam blog ini, ketika gue menceritakan pengalaman gue, lebih sering
menggunakan kata ganti “gue” kan ya? Karena gue mencoba untuk menulis dengan
kata-kata yang mungkin lebih general. Walau sebenarnya, dalam kehidupan nyata,
gue lebih sering ngomong aku-kamu ataupun menyebut nama sendiri kaya waktu SD.
HEHE. Jadi, begitulah ceritanya kenapa kata ganti di blog ini suka ganti-ganti.
Selain
kata ganti, gaya menulisnya pun kadang berbeda. Kadang engga formal, tidak
sesuai EYD, kadang juga formal. Itu semua karena, dalam blog ini, gue pengen
bercerita dan berbagi pengalaman hidup gue, menggunakan informal supaya bisa
lebih dipahami, nah kalo formal supaya gue juga terbiasa untuk menulis dengan
bahasa yang baik dan benar, karena gue pun masih belajar bagaimana menjadi
seorang penulis yang baik. Udah deh, paling gitu aja. Selamat membaca dan
menunggu cerita-ceritaku yang lain yaa! Btw, kalau kalian punya blog juga, bisa
tulis di komentar ya! Terimakasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar