Rabu, 06 Juli 2016

Teruntuk Kamu

            Hai kamu, yang sedang membaca blog ini. Tulisan kali ini, aku tulis dikhususkan untuk kamu para pembaca setiaku (tetap setia yaa baca blog ini, maksa, wkwk). Mungkin kalau kalian pernah baca semua tulisan yang gue tulis disini, kalian bakal ‘ngeh’ kalau gue menggunkan kata ganti: aku, gue, dan kita. Sebenernya ngga cuma di blog ini aja, gue menggunakan kata ganti itu, pun dalam kehidupan sehari-hari juga suka ganti-ganti ngomongnya, kadang gue, kadang aku, kadang kita. Seinget gue, waktu pas SD,  gue lebih seneng menggunakan kata ganti dengan menyebut nama gue sendiri. Misalnya ada yang nanya, ”Woy, ini tas siapa?”. Terus gue jawab, “Itu tas Dhita.” Beranjak SMP, lebih sering menggunakan kata ganti “gue-elu”. Ketika SMA, jadi lebih seneng ngomong “aku-kamu” , lagi-lagi ini terpengaruh lingkungan juga sih. Gue ngomong aku-kamu ngga cuma ke cewe doang, bahkan ke cowok juga aku-kamu, meskipun engga ke semua cowok juga sih, paling ke beberapa cowok aja.
            Nah, dalam blog ini, ketika gue menceritakan pengalaman gue, lebih sering menggunakan kata ganti “gue” kan ya? Karena gue mencoba untuk menulis dengan kata-kata yang mungkin lebih general. Walau sebenarnya, dalam kehidupan nyata, gue lebih sering ngomong aku-kamu ataupun menyebut nama sendiri kaya waktu SD. HEHE. Jadi, begitulah ceritanya kenapa kata ganti di blog ini suka ganti-ganti.

            Selain kata ganti, gaya menulisnya pun kadang berbeda. Kadang engga formal, tidak sesuai EYD, kadang juga formal. Itu semua karena, dalam blog ini, gue pengen bercerita dan berbagi pengalaman hidup gue, menggunakan informal supaya bisa lebih dipahami, nah kalo formal supaya gue juga terbiasa untuk menulis dengan bahasa yang baik dan benar, karena gue pun masih belajar bagaimana menjadi seorang penulis yang baik. Udah deh, paling gitu aja. Selamat membaca dan menunggu cerita-ceritaku yang lain yaa! Btw, kalau kalian punya blog juga, bisa tulis di komentar ya! Terimakasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar